All about Cars Service , Spare Part, Solution service

Sabtu, 03 September 2016

Sensor Pada Mesin Injeksi HONDA PGM-FI Yang Harus Diketahui

Untuk saat ini berbagai kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat sudah banyak yg mengusung atau menggunakan sistem teknologi Injeksi, Pada teknologi Injeksi sebagian besar pada sistemnya telah menggunakan perangkat elektronik, dalam hal ini bertujuan supaya sistem bahan bakar mengalami pembakaran yg sempurna, karena itu pada kendaraan sekarang selian juga ramah lingkungan juga irit pada sistem bahan bakarnya.

Untuk pertama kali di Indonesia mesin yg pertama kali telah menggunakan sistem Injeksi yaitu di sepeda motor Honda dan kini sudah merambah ke produsen seperti Yamaha, Suzuki dan juga yg lainnya. Nah kali ini akan mengulas fungsi dari komponen-komponen pada sistem Injeksi yg terdapat pada mesin motor Honda, untuk lebih jelasnya simak dibawah ini.

Sensor Pada Mesin Injeksi HONDA PGM-FI Yang Harus Diketahui
Sensor Pada Mesin Injeksi HONDA PGM-FI Yang Harus Diketahui

MIL merupakan lampu indikator yg terdapat pada spedometer, biasanya pada warna indikator tersebut berwarna kuning yg memiliki fungsi sebagai penanda pada pemakaian sepeda motor Honda, tentang kerusakan pada sistem Injeksi. Apabila pada sistem Injeksi yg salah satu sensornya tidak berfungsi atau mengalami kerusakan maka pada lampu MIL tersebut akan memberikan sebuah tanda sinyal atau kedipan dan jika lampu tersebut tidak berkedip sistem Injeksi tersebut masih dikatakan normal-normal saja.
Namun tidak semua komponen Injeksi yg mengalami kerusakan pada lampu Indikator MIL harus berkedip. Pada kerusakan fuel pump yg seperti tekanan bahan bakar yg meleleh, lampu Indicator tersebut tidak akan berkedip dan tidak terdeteksi oleh MIL. Jika dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu, nah bila anda ingin mengetahui secara pastinya anda harus menggunakan alat/tool yakni bernama SCS conector atau biasanya disebut jumper.

Fuel Pump ini memiliki fungsi untuk memompa bahan bakar yg akan diteruskan ke Injector yg melalui selang, karena bahan bakar di pompa, maka memiliki tekanan. Tekanan pada fuel pump ini juga sangat berpengaruh di mesin yg bersistem PGM-FI.
Untuk kekuatan tekanan bahan bakar harus berukuran 294kPa/12Volt = 43 psi = 2.94 bar pada Idle langsam. Untuk kondisi tekanan yg berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan bila tekanan bahan bakar tersebut kurang dari standar maka akan menyebabkan kinerja mesin akan melemah bahkan dapat mengakibatkan mesin mengalami mogok/mati.

ECM biasa disebut juga dengan Prosesor semua program PGM-FI. Sistem PGM-FI disini memiliki fungsi untuk mengatur waktu pengapian yaitu pengatur waktu kapan Injector akan menyemprotkan bahan bakar, mengatur campuran udara dan bahan bakar yg ideal yg sesuai dengan temperature mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen tersebut selalu mendapatkan laporan dari sensor yg lainnya untuk memberikan yg terbaik untuk mesin. Apabila sistem ECM ini mengalami rusak maka pada motor akan mati total.

Sensor CKP ini  memmiliki fungsi untuk medeteksi keberadaan poros engkol yakni dimana sensor tersebut selalu mengirimkan sinyal ke ECM dan kemudian ECM menentukan kapan waktunya pengapian dan kapan waktunya bahan bakar di Injeksikan melalui komponen Injector. Bila sensor CKP mengalami kerusakan maka ECM tidak dapat menerima data dari Sensor CKP dan ECM tidak mau berfungsi dan akibatnya engine akan mati.

Injector memiliki fungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan mengganti partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan pada injector di sistem PGM-FI ini dapat membuat bahan bakar terhalus sedunia, karena hal ini memiliki lubang yg berukuran diameter 0.152 milimeter pada motor supra X 125 cc.
Pada Throttle Body didalamnya terdapat tiga sensor yakni sensor MAP, sensor TP dan sensor IAT.
Sensor MAP memiliki fungsi untuk pendeteksi tekanan udara yg akan masuk melalui intake manifold jika sensor tersebut rusak mesin masih bisa bekerja dengan baik/normal.
Sensor TP memiliki fungsi untuk pendeteksi sudut pembukaan throttle ketika kabel gas kita putar, kemudian mengirimkan sinyal pada ECM, seberapa banyak bahan bakar yg harus di Injeksikan. Jika sensor ini mengalami kerusakan maka mesin akan tidak normal melemah.
Sensor IAT memiliki fungsi untuk mendeteksi suhu udara yg masuk melalui Intake manifold, bila sensor tersebut mengalami kerusakan engine masih dapat bekerja dengan normal.

Kedua sensor tersebut memiliki fungsi yg sama yakni untuk mendeteksi suhu mesin, namun sensor ECT ini di pasang pada mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara seperti motor supra X 125 PGM-FI.

Sensor ini memiliki fungsi untuk mendeteksi kadar O2 tepatnya di hasil buang sisa pembakaran, sensor tersebut juga akan selalu mengoreksi dan melaporkan ke pada ECM untuk selalu membuat campuran bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakarannya.

Sensor ini memiliki fungsi seperti choke otomatis dan memudahkan penyalaan mesin pada waktu pertama kali dihidupkan.

Sensor Bank Engale merupakan sensor untuk kemiringan 60 derajat, dengan adanya sensor tersebut mesin akan mati apabila mengalami kemiringan sampai 60 derajat, sensor ini berfungsi ketika motor terjatuh.

Demikianlah pembahasan mengenai SENSOR PADA MESIN INJEKSI HONDA PGM-FI “ YANG HARUS DIKETAHUI ” semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sensor Pada Mesin Injeksi HONDA PGM-FI Yang Harus Diketahui

1 komentar:

  1. Thanks! Lebih bermanfaat supaya kita tahu cara merawat motor dengan benar

    BalasHapus